Memotret Dengan Dua Kamera

Akhirnya berhasil juga memodifikasi dua camera Canon Powershot 590 IS agar bisa serempak ketika pemotretan gambar stereo pada objek bergerak.  Sebelumnya, saya menggunakan dua jari (dng dua tangan) untuk memencet tombol rana(shutter) pada kedua kamera secara bersamaan. Cara spt ini lebih sering gagalnya bila memotret objek bergerak cepat spt kegiatan olah raga dll.
Memodifikasi ini ternyata tidak sesulit yg saya bayangkan, karena langkah-langkahnya  dijelaskan sangat detil pada di situs SDM (stereo data maker). SDM adalah salah satu tujuan dari CHDK dalam hal ini untuk keperluan para antusias foto stereo.
Catatan:
CHDK atau Canon Hack Developemnt Kit, adalah open sources untuk firmware kamera Canon yang secara ‘temporer’ (saat diperlukan) mampu mengubah fungsi dasar Kamera Canon digital sehingga memiliki fungsi-fungsi tambahan yang tidak terdapat pada spesifikasi dari pabrik, misalnya: pemotretan RAW data, live histogram dan fungsi dan tambahan lainnya termasuk untuk keperluan Stereo foto, tentu asal didukung kemampuan hardware pada masing2 type Kamera digital Canon. Maksudnya, kita tidak bisa berharap dengan CHDK akan mengubah cam-dig 10 Megapixel lama anda menjadi kamera 12 Megapixel, bukan ;p
Oya..’temporer’ artinya, CHDK tidak mengubah firmware secara permanen tetapi hanya sementara, yaitu jika camera di “booting” dari SD card yg berisi script CHDK-nya. Jika memakai SD card yg tidak ada CHDK maka Camera berfungsi kembali spt semula. Jadi tidak perlu kuatir ..garansi kamera masih berlaku koq ;P
Garis besar dari modifikasi Canon untuk foto stereo adalah:
A. dng booting memakai SDM, maka kamera canon digital pocket mampu sync via USB
B. membuat kabel USB dan memberi tegangan tertentu untuk memicu (mentrigger) rana kedua kamera secara bersamaan.
(A) Disini saya tidak mengulas langkah demi langkah karena situs SDM sdh cukup menjelaskan bagaimana membuat SD card berisi script SDM. Penting untuk diingat: script yg diunduh harus sesuai dng kamera dan versi firmware. camera canon yang saya punya adalah 590 IS. Tidak perlu kuatir bila salah download, jika ‘hang’ cukup lepas SD card dan battery. Kamera akan normal spt semula. Kemudian download script yg sesuai. Waktu saya berhasil membuat SDM di SD card, wah…saya senang sekali kerena muncul menu-menu baru dan fungsi/feature tambahan yg tidak terdapat pada menu dari pabrik. Ternyata kamera pocket Canon bisa punya feature yang sangat lengkap.
(B) Untuk cable, membuat kabel trigger sangat gampang (tentu bagi yg suka sedikit kerjaan menyolder dan perkabelan), yg penting jangan sampai terbalik polaritas. Saya memilih untuk membeli kabel+USB ‘pabrikan’ untuk dimodifikasi daripada membeli konektor USB di toko komponen elektronika. Krn dari pabrik, kabel USB ‘pabrikan’ sdh ditetapkan bahwa tegangan (+) memakai kabel warna merah dan tegangan (-) pada kebel hitam. Sehingga kesalahan memberi tegangan sudah bisa dihindari dng memperhatikan warnanya (tetap dianjurkan menguji-ulang dng multimeter).
Tegangan yang diperlukan untuk men’triger’ Canon Powershot 590 IS adalah sekitar 4.5 volt atau 3 x battery AAA (1.5 volt).
Catatan:
-tidak boleh lebih dari 5 volt dan tidak kurang dari 4 volt
-tergantung type-type camera canon, masing2 memilki batasan voltage yg diperlukan
Jika A & B telah dilakukan dan kabel USB  dicolok ke masing2 kamera. Selanjutnya pemotretan dilakukan dng memencet tombol (S) salama satu detik atau hingga display LCD menjadi gelap (kosong – blank) dan LED (icon printer) menjadi hidup (biru terang), pada saat inilah kamera telah melakukan pengukuran cahaya (exposure) dan autofocus.
Nah…ketika tombol (S) dilepas (sehingga 4.5 volt terputus) ..saat itulah masing2 shutter pada kedua kamera serentak melakukan pemotretan.
Catatan:
bila melepas tombol sebelum LED menjadi menyala, kemungkinan kamera belum selesai melakukan autofocus dan pencahayaan.

Akhirnya berhasil juga memodifikasi dua camera Canon Powershot 590 IS agar bisa serempak ketika pemotretan gambar stereo pada objek bergerak.  Sebelumnya, saya menggunakan dua jari (dng dua tangan) untuk memencet tombol rana(shutter) pada kedua kamera secara bersamaan. Cara spt ini lebih sering gagalnya bila memotret objek bergerak cepat spt kegiatan olah raga dll.

Modifikasi ini ternyata tidak sesulit yg saya bayangkan, karena langkah-langkahnya  dijelaskan sangat detil pada situs SDM (stereo data maker). SDM adalah salah satu tujuan dari CHDK dalam hal ini untuk keperluan para antusias foto stereo.

Catatan:

CHDK atau Canon Hack Developemnt Kit, adalah open sources untuk firmware & add-on kamera Canon yang secara ‘temporer’ (saat diperlukan) mampu mengubah fungsi dasar Kamera Canon digital sehingga memiliki fungsi-fungsi tambahan yang tidak terdapat pada spesifikasi dari pabrik, misalnya: pemotretan RAW data, live histogram dan fungsi dan tambahan lainnya termasuk untuk keperluan Stereo foto, tentu asal didukung kemampuan hardware pada masing2 type Kamera digital Canon. Maksudnya, kita tidak bisa berharap dengan CHDK akan mengubah cam-dig 10 Megapixel lama anda menjadi kamera 12 Megapixel, bukan ;p

Oya..’temporer’ artinya, CHDK tidak mengubah firmware secara permanen tetapi hanya sementara, yaitu jika camera di “booting” dari SD card yg berisi script CHDK-nya. Jika memakai SD card yg tidak ada CHDK maka Camera berfungsi kembali spt semula. Jadi tidak perlu kuatir ..garansi kamera masih berlaku koq ;P

____________

Garis besar dari modifikasi Canon untuk foto stereo adalah:

A. dng booting memakai SDM, maka kamera canon digital pocket mampu sync via USB

– Disini saya tidak mengulas langkah demi langkah karena situs SDM sdh cukup menjelaskan bagaimana membuat SD card berisi script SDM. Penting untuk diingat: script yg diunduh harus sesuai dng kamera dan versi firmware. camera canon yang saya punya adalah 590 IS. Tidak perlu kuatir bila salah download, jika ‘hang’ cukup lepas SD card dan battery. Kamera akan normal spt semula. Kemudian download script yg sesuai. Waktu saya berhasil membuat SDM di SD card, wah…saya senang sekali kerena muncul menu-menu baru dan fungsi/feature tambahan yg tidak terdapat pada menu dari pabrik. Ternyata kamera pocket Canon bisa punya feature yang sangat lengkap.

ada menu dan fungsi tambahan, salah satunya untuk setting stereo, dan masih puluhan setting menarik lainnya untuk dicoba
ada menu dan fungsi tambahan, salah satunya untuk setting stereo, dan masih puluhan setting dan sub-menu yang menarik lainnya untuk dicoba

B. membuat kabel USB dan memberi tegangan tertentu untuk memicu (mentrigger) rana kedua kamera secara bersamaan.

– Untuk kabel, membuat kabel trigger sangat gampang (tentu bagi yg suka sedikit kerjaan menyolder dan perkabelan), yg penting jangan sampai terbalik polaritas. Saya memilih untuk membeli kabel+USB ‘pabrikan’ untuk dimodifikasi daripada membeli konektor USB di toko komponen elektronika. Krn dari pabrik, kabel USB ‘pabrikan’ sdh ditetapkan bahwa tegangan (+) memakai kabel warna merah dan tegangan (-) pada kebel hitam. Sehingga kesalahan memberi tegangan sudah bisa dihindari dng memperhatikan warnanya (tetap dianjurkan menguji-ulang dng multimeter).

Tegangan yang diperlukan untuk men’triger’ Canon Powershot 590 IS adalah sekitar 4.5 volt atau 3 x battery AAA (1.5 volt).

skema sederhana, tegangan 4.5 volt positif diberikan ke pin no. 1 pada mini USB
skema sederhana, tegangan 4.5 volt positif diberikan ke pin no. 1 pada mini USB

Catatan:

-tidak boleh lebih dari 5 volt dan tidak kurang dari 4 volt

-tergantung type-type camera canon, masing2 memilki batasan voltage yg diperlukan

____________________

Pemotretan Dua Kamera dng Cable USB

Jika A & B telah dilakukan dan kabel USB  dicolok ke masing2 kamera. Selanjutnya pemotretan dilakukan dng memencet tombol (S) salama satu detik atau hingga display LCD menjadi gelap (kosong – blank) dan LED (icon printer) menjadi hidup (biru terang), pada saat inilah kamera telah melakukan pengukuran cahaya (exposure) dan autofocus.

dua kamera Canon, USB kabel, push-on switch, battery 4.5 Volt dan script SDM di SD card  dalam Kamera.
dua kamera Canon, USB kabel, push-on switch, battery 4.5 Volt dan script SDM di SD card dalam Kamera.

Nah…ketika tombol (S) dilepas (sehingga 4.5 volt terputus) ..saat itulah masing2 shutter pada kedua kamera serentak melakukan pemotretan.

Catatan:

Bila melepas tombol sebelum LED menjadi menyala, kemungkinan kamera belum selesai melakukan autofocus dan pencahayaan.

4 respons untuk ‘Memotret Dengan Dua Kamera

Add yours

  1. Thank you for posting this. I translated it into English using Google. Have you tried Stereomoviemaker, SMM, to make 3D movies with this?

    Grant

Tinggalkan Balasan ke cor3dan Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Situs Web WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: